alo nama gua Muhammad Abdul Hakim Faqih, tapi lu bisa panggil gua Faqih. Yang harus lu tau gua adalah seorang pelajar SMA yang menjalani kehidupan gua yang luar biasa ini dengan kebebasan sebagai seorang jomblo. Buat jomblo kayak gua malam minggu itu bukan malam yang membosankan meskipun gua gak punya pacar tapi buat gua malam minggu itu seperti menghabiskan banyak kegiatan dengan keluarga, teman dan membantai tugas-tugas. Banyak para jomblo liar di luar sana yang takut sama yang namanya malam minggu, bagi gua malam minggu selain melakukan semua kegiatan yang gua sebutin di atas malam minggu adalah saat dimana gua harus melakukan banyak hal seperti menyalamatkan bumi dari para alien yang berambisi ingin menguasai dunia dan menjadikan kita budaknya, ternyata kehidupan gua sulit juga ya, oh salah itu kehidupan para ultraman, maaf-maaf. Oke gua lurusin ya kehidupan gua emang keren seperti hari ini, setelah pulang sekolah gua harus memikirkan ribuan tugas yang ingin memangsa gua dan malam ini gua harus menyiapkan banyak amunisi untuk membunuh ribuan tugas ini, pertama-tama gua harus bertarung melawan tugas cerpen yang menurut data yang gua dapat dia memiliki ribuan senjata yang belum di ketahui dan siap untuk menghabisi nyawa gua.
Saat gua melihat data terperinci tentang tugas cerpen ini gua mulai gemeteran dan tak yakin untuk menghadapinya malam ini, dengan menguatkan tekad baja dan menyewa ninja-ninja terbaik dari konoha untuk mendampingi gua malam ini gua siap menghadapinya. Dengan merasa yakin bahwa gua bakal bisa membunuh tugas ini, gua pulang dengan gaya bagaikan superhero yang siap menghadapi ribuan monster tak terkalahkan.
Gua pulang dengan motor yang selalu mendampingi gua kemana pun dan gua harus mengingat jasa-jasanya suatu saat nanti dia akan gua undang dalam pernikahan gua. “Motor, terima kasih karena elu telah menemani gua selama ini dalam ke adaan suka maupun senang, mungkin ini perjalanan terakhir gua karena sesampai gua di rumah gua akan menghadapi tugas cerpen yang gua gak tau gua bakal selamat atau tidak” Kata gua sambil memeluk motor tercinta gua, walaupun gua agak emosi juga karena gua ngomong di diemin, mungkin dia senang kalau gua gak bakal selamat karena pastinya dia bakal mendapat majikan yang lebih baik yang selalu menservice dirinya setiap bulan secara rutin. Setelah itu gua langsung berangkat untuk menghadapi misi sulit ini.
Sesampai di rumah entah kenapa gua merasa tiba-tiba udara terasa seperti mencekik gua, langit menjadi gelap dan suara guntur dimana-mana. Pintu rumah kali ini terbuka lebar sehingga dari luar terlihat begitu gelap ruang tamu yang menghiasi rumah gua. “Assalamu’alaikum” Kata gua dan tak ada terdengar balasan salam gua dari dalam rumah, sehingga gua harus mengucap salam ini sampai 3 kali, gua mulai merasa cemas apa mungkin ribuan tugas gua yang berada di dalam rumah sudah memakan keluarga gua? Saat mulai memasuki rumah gua berdoa seraya berharap semoga semua baik-baik saja.
Saat memasuki ruang tamu semua terlihat biasa dan gua harap ini sebuah pertanda yang baik karena gua takut malam minggu ini bisa menjadi lebih buruk lagi dengan tidak adanya keberadaan keluarga gua. Lalu gua berjalan memasuki ruang keluarga, entah kenapa suasana begitu tenang sampai-sampai gua bisa mendengar suara detak jantung gua. Alhamdulillah ternyata ada adik gua yang bernama Nurul tapi sering gua panggil uyung karena dulunya dia suka banget minum jamu buyung upi, gua gak tau kenapa dia suka banget sama itu jamu karena penasaran setiap kali adik gua beli jamu buyung upi gua ikutan beli dan hasilnya percuma gua gak tau alasan kenapa dia suka beli jamu ini dan besoknya gua jadi pelanggan setia mba jamu ini. Oke jadi si tukang jamu ini lagi tidur di ruang keluarga gua dengan nyenyak lalu gua mendekatinya, dan membangunkannya. “Kenapa mba ada disini? Seharusnyakan adik saya yang lagi tidur disini dalam cerpen pengalaman saya?” “Maaf dik saya gak tau, saya kira ini cerita cerpen punya anak saya, maaf ya” Lalu mba jamu itu mengilang dan adik gua kembali ada tidur di ruang keluarga gua. “Tadi kenapa gak dibales salamnya?” kata gua sambil menjulurkan tangan ke adik gua buat salim. “Maaf A gak kedengeran, kan baru bangun tidur juga” Gua memahami kondisi adik gua yang selalu terlihat lelah dan menyesal karena telah memiliki seorang kakak seperti gua, langsung saja gua tanyakan apa ke bapak dan ibu ada di rumah. “Tidak ada ka” katanya. Oke gua langsung memasuki kamar sambil berkata “Jangan ganggu Aa Malam ini karena hari ini ada misi dari agen rahasia untuk membunuh para monster dari wilayah yang belum di ketahui” dia hanya menatap gua sambil memasang muka aneh.
Gua langsung memasuki kamar, suasana kamar langsung berubah 180 derajat dari suasana yang menyenangkan berubah menjadi suasana yang mencengkamkan dan gua merasa bahwa langit-langit dan tembok mulai mendekati gua seakan-akan ingin menjepit tubuh ini, dan gua gak bisa melihat apapun yang ada di sekitar gua, gua langsung berteriak meminta bantuan. “Yung, tolong Aa, disini gelap sekali apa yang terjadi dengan kamar Aa?” adik gua langsung masuk dan menyelamat kan gua dan menekan tombol untuk menyalakan lampu yang ada di kamar gua. “Makanya masuk kamar langsung nyalain lampu kamarnya” kata adik gua. “Oh iya lupa, maaf-maaf pantes gelap” gua langsung menyuruh dia segera keluar sambil berkata “Ngapain masuk kamar Aa? Kan tadi udah di bilang jangan ganggua Aa malam ini” Adik gua langsung pergi dengan memasang muka jengkel.
Setelah adik gua keluar, gua merasa ini lah waktunya untuk menjalankan misi yang ultraman sendiri gak bisa menyelesaikannyua dan tidak ada satupun alat canggih dari alat doraemon yang bisa membantu gua, bahkan sebuah pelukan seekor teletubies tidak cukup untuk saat ini. Sebenernya gua bingung teletubies itu makhluk apa? dan bagian tubuh apa yang ada di atas kepalanya itu? Mungkin kan ekor atau alat kelaminnya, ini masih di pertanyakan sampai saat ini. Ya, jadi gua mulai mengambil tugas mengerikan itu dari atas tumpukan tugas yang siap untuk di bantai oleh gua. Tiba-tiba saja tumpukan tugas itu menyerang gua dan gua langsung menggunakan jurus seribu langkah ke belakang. Gua lupa menyiapkan perbekalan untuk menaklukan monster cerpen ini, langsung saja gua memanggil beberapa petarung terkuat gua seperti netbook, buku catatan, botol minum dan pasangannya si tutup botol, tidak lupa gua juga melengkapi tubuh gua dengan senjata tersakti yang gua miliki seperti pedang pensil, tombak pulpen dan tameng penghapus.
Kali ini gua merasa yakin bisa menaklukan tugas cerpen yang begitu mengerikan. Dengan gagah gua berjalan dengan petarung-petarung terbaik di samping kanan kiri gua. Langsung saja gua maju ke depan monster itu sambil menatapnya dan menghunuskan pedang pensil ke hadapannya gua berteriak “Semuanya serang!!”
Netbook langsung maju kehadapan monster cerpen dan bertarung dengannya, gua mengomandokannya dari belakang apa yang harus dia lakukan. “Netbook menyala, lalu keluarkan kurungan ms.word untuk mengalahkannya” Kata gua sambil mengeluarkan ramuan imajinasi dari dalam kantung. Kurungan ms.word pun mengurung monster cerpen dan monster cerpen tidak bisa pergi kemana-mana. Ramuan imajinasasi dan beberapa bumbu pengalaman pribadi gua langsung gua jadiin satu dalam kuali karya untuk mengalahkan monster cerpen. Tapi semua campuran resep itu tidak terlalu mempengaruhi monster cerpen, netbook pun tak kuat untuk menahan amukan monster ini. Gua langsung bertarung satu lawan satu dengannya berbagai memori tentang pengalaman pribadi gua munculkan untuk bergabung dengan imajinasi dari pengalaman saat gua masih sd hingga smp, mulai dari gua suka dora the explorer sampai gua bingung kenapa dulu bisa suka. Semua memori dan imajinasi itu tidak cukup kuat untuk menandingi kekuatan dan kesulitan monster tugas cerpen. Entah kenapa tiba-tiba suasana berubah udara menjadi dingin dan tercium bau kekalahan dalam kamar gua. Panggilan dari kasur pun tak mengelakkan, saat gua lengah monster cerpen menyerang dengan jurus mautnya dan gua pingsan seketika dalam pelukan sang kasur.
Begitulah malam minggu gua kali ini, mungkin gak semesra malam minggu lu semua yang punya pacar tapi malam minggu gua cukup keren menurut gua. Jomblo bukan berarti gak bisa menuangkan rasa kasih sayangnya walau bukan sama pasangannya tapi gua punya keluarga yang harus gua sayangi karena keluarga dan juga teman-teman gua. Keluarga dan teman ada pengaruh besar dalam hidup gua, gua dapat banyak pengalaman dan pelajaran dari mereka.
Cerpen Karangan: Muhammad Abdul Hakim Faqih
Blog: faqih47.blogspot.com