Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas bin Yathufat bin Nafzau adalah putra suku Ash-Shadaf, suku Barbar, penduduk asli daerah Al-Atlas, Afrika Utara.
ia lahir sekitar tahun 50 H, ahli menunggang kuda,bersenjata, dan ilmu bela diri.
Setelah Rasulullah saw. Wafat, Islam menyebar dalam spektrum yang luas, termasuk Spanyol (Andalusia), negeri di daratan Eropa yang pertama kali masuk dalam pelukan Islam di zaman Pemerintahan KeKhalifahan Bani Umaiyah.
Sebelumnya, sejak tahun 597 M, Spanyol dikuasai bangsa Gotic,Jerman. Raja Roderick yang berkuasa saat itu. ia berkuasa dengan lalim. rakyatnya hidup pas-pasan dan di peralat penguasa sebagai alat memeras rakyat. Melihat kezaliman itu, Musa bin Nusair berencana ingin membebaskan rakyat Spanyol sekaligus menyampaikan Islam ke negeri itu. Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik pun memberi izin.
Musa segera mengirim Abu Zar'ah dengan 400 pasukan pejalan kaki dan 100 orang pasukan berkuda, menyeberangi selat antara Afrika Utara dan daratan Eropa.
Abu Zar'ah meninggalkan Afrika Utara menggunakan 8 kapal dimana 4 kapal pemberian Gubernur Julian. Tanggal 25 Ramadhan 91 H atau 23 April 710 H, di malam hari pasukan ini mendarat di sebuah pulau kecil dekat kota Tarife yang menjadi sasaran serangan pertama. Di petang harinya, pasukan ini berhasil menaklukan beberapa kota di sepanjang pantai tanpa perlawanan yang berarti. padahal jumlah pasukan Abu Zar'ah kalah banyak. setelah penaklukan ini, Abu Zar'ah pulang. keberhasilan ekspedisi Abu Zar'ah ini membangkitkan semangat Musa bin Nusair untuk menaklukan seluruh Spanyol. maka ia memerintahkan Thariq bin Ziyad membawa pasukan untuk penaklukan yang kedua.
Thariq membawa 70.000 pasukannya menyeberang ke daratan Eropa dengan kapal. sesampai di pantai wilayah Spanyol, ia mengumpulkan pasukannya di sebuah bukit karang (
yang sekarang terkenal dengan nama Gibraltar, diambil dari bahasa Arab "Jabal Thariq", bukitThariq ) ia memerintahkan pasukannya untuk membakar semua armada kapal yang mereka miliki. pasukannya pun kaget dan mereka bertanya,
"apa maksud anda?" "kalau kapal-kapal itu dibakar,bagaimana nanti kita bisa pulang?" tanya pasukan lainnya. dengan pedang terhunus dan kalimat tegas, Thariq berkata,
"kita datang kesini bukan untuk kembali.kita hanya memiliki dua pilihan, menaklukkan negeri ini lalu tinggal di sini atau kita semua binasa!". "wahai seluruh pasukan, kalau sudah begini kemana lagi kalian akan lari ? di belakang kalian ada lauta dan di depan kalian ada musuh. demi ALLAh, satu-satunya milik kalian saat ini hanyalah kejujuran dan kesabaran. musuh dengan jumlah pasukan besar dan persenjataan lengkap siap menyongsong kalian. sementara senjata kalian hanyalah pedang. kalian akan terbantu jika kalian berhasil merebut senjata dan perlengkapan musuh kalian. karena itu, secepatnya kalian harus bisa melumpuhkan mereka. musuh kalian sudah bertekad bulat akan mempertahankan negeri mereka sampat titik darah penghabisan. kenapa kita juga tidak bertekad bulat untuk menyerang mereka hingga mati syahid? saya sama sekali tidak bermaksud menakut-nakuti kalian. kita harus bahu-membahu . sesungguhnya saya tahu kalian telah membulatkan tekad serta semangat sebagai pejuang-pejuang agama dan bangsa. untuk itu kelak kalian akan hidup menikmati kesenangan hidup, disamping itu kalian uga memperoleh balasan pahala yang agung dari ALLAH swt. hal itu karena kalian telah mau menegakkan kalimat-Nya dan membela agama-Nya.percayalah, sesungguhnya ALLAH swt. adalah penolong utama kalian."
Bersyukur, markas pertahanan musuh dengan mudah dikuasai. Thariq bin Ziyad telah menorehkan namanya di lembar sejarah sebagai putra asli Afrika Utara muslim yang menaklukkan daratan Eropa.