Sebut saja namanya Dani. Dani adalah seorang biasa yang bekerja sebagai pengusaha percetakan di daerahnya. Memang usahanya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk menghidupi dirinya.
Ketika itu, sore hari...
Dani sedang berjalan ke sebuah tempat makan bersama teman-temannya. Nah disana ia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Fitri. Dani terus menatap wajah dari wanita itu, dan ia langsung memberanikan dirinya untuk mendekati wanita tersebut.
Akhirnya dani pun berkenalan dengan fitri. Mungkin sudah jodoh, beberapa bulan kemudian dani dan fitri pun berpacaran. Hari berganti hari, langit cerah terus membenungi indahnya suasana hati dani. Ia tak pernah melewatkan acara kencannya dengan fitri.
Beberapa bulan berlalu, hampir 1 tahun. Dani datang ke rumah fitri lalu langsung melamar fitri. Tentu saja orang tua dari fitri sangat terkejut. Tapi dani tidak ambil pusing, ia tetap memberanikan diri. Dan akhirnya mereka pun menikah.
Tahun-tahun berlalu, dani yang masih bekerja sebagai pengusaha percetakan tetap melanjutkan usahanya, namun kini sedikit berbeda. Dani dan fitri dikarunia 2 orang anak yang sangat lucu. Suara tawa sang anak semakin membuat dani lebih giat dalam bekerja.
Hingga pada suatu hari, dani di datangi oleh teman lamanya. Seorang teman yang sudah lama tidak bertemu. Mereka pun lalu berbincang hangat. Dua cangkir kopi menemani malam itu, suara tawa lepas terdengar ketika itu. Dani dan temannya yang bernama Randi saling membuka cerita masa lalu.
Ketika sedang asyiknya bercerita randi lalu menyodorkan sebuah ide kepada dani. "Aku ada ide bagus sob, lumayan untungnya!", begitu kata randi. Dani pun tergiur dengan omongan randi, ia lalu mengikuti apa maksud dari randi.
Setiap hari randi selalu datang untuk meminta uang, katanya sih untuk uang ganti ongkos, memang dani adalah seorang yang polos ia selalu menuruti kata randi.
Hingga suatu saat, randi pun datang ke rumah dani dengan membawa seorang lelaki, "ini dia sob orang yang aku ceritain, dia ini seorang kontraktur besar". Kalau kamu mau menanam modal untuk kerja sama lumayan deh". Dani lalu bertanya kepada randi, "memang modalnya berapa?". "Wah paling cuma sekitar 300 jutaan", jawab randi dengan senyum di wajahnya. "300 juta?!!!", tanya dani terkejut. Randi lalu menjawab, "ia tiga ratus juta, tapi jangan takut, untungnya 60% lho".
"Ah mana punya gua uang sebanyak itu", balas dani. Randi pun membalas dani, "masa pengusaha percetakan ga punya uang segitu?, ntar gua jamin untungnya gede bos, oya kita kerja sama aja, gua tambahin 100 juta deh".
Dani lalu terdiam melihat semangat dari randi. Hari-hari berlalu, dani terus memikirkan perkataan dari randi. Akhirnya dani pun memutuskan untuk bergabung dalam bisnis tersebut. Ia pun nekat untuk meminjam uang kepada temannya dengan jaminan alat-alat percetakan dan sebuah mobil yang dimilikinya. Ia memunjam kepada temannya sebesar 200 juta.
Tanpa pikir panjang lagi dani memberikan uang tersebut kepada randi, ya tetap melalui sebuah perjanjian. Begitu juga dengan randi yang rupanya telah menyiapkan uang sebesar 100 juta. Mereka berdua lalu bersama-sama menuju rumah sang kontraktor.
Di sana mereka berbincang, sang kontraktor berkata "mas tapi kalau seandainya gagal, saya hanya bisa mengembalikan sebesar 50% dari modal, karena disini saya juga menginveskan uang saya dan saya juga tidak yakin bisa kembali penuh, karena kita harus memberi uang pelicin kepada beberapa orang, tidak mungkin kan kita minta lagi...".
Randi yang bersemangat dalam proyek ini terus menyokong kepada dani. Akhirnya dani dan randi pun menyetujui perjanjian tersebut.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Tapi proyek tersebut belum juga kelar. Hingga istri dani yang sedang mengandung akrhinya melahirkan seorang bayi lucu yang diberi nama naresha.
Tapi dani dan randi tetap sabar menunggu proyek ini. Ketika dani sedang asyiknya bercanda dengan istrinya, tiba-tiba randi menghubungi dani. "Sob proyek kita gagal!!!". Bagaikan darah tersebut berhenti mengalir, dani pun langsung terdiam. "Kenapa?", tanya dani. "Kata dia, saingan kita lebih kuat modalnya, tapi dia sedang mengusahakan ke proyek lain, tapi kita harus menunggu 3 bulan lagi", jawab randi. "Tapi lo yakin kali ni bakal berhasil, masalahnya gua minjem ama teman gua, gua mau ganti pakai apa?", balas dani. "Tenang aja sob, katanya kali ini pasti berhasil".
Dani sempat syok terhadap kejadian ini, ia lalu datang ke tempat orang pintar dan meminta tolong agar usahanya ini berhasil. Sang orang pintar yang ketika itu adalah seorang ibu-ibu berkata "maaf saya tidak bisa apa-apa, tapi saya akan usahakan, lebih baik kita pasrah dan meminta kepada ALLAH SWT". Dani pun terdiam mendengar perkataan dari sang orang pintar. Ia sadar bahwa selama ini ia telah menjauh dari perintah ALLAH SWT, selalu mabuk-mabukan dan menghabiskan uangnya di judi.
Danipun kemudian berubah menjadi orang yang rajin beribadah. Tiga bulan pun berlalu, dani lalu menghubungi randi dan bertanya tentang proyek mereka. Dani sangat yakin bahwa proyek kali ini akan berhasil, karena ia telah berubah dari seorang dani yang urak-urakan menjadi seorang yang lebih baik.
Namun semua di luar dugaan dani, randi datang ke rumah dani degan wajah yang sedih dan hanya berkata "maaf sob, proyek kita gagal lagi, kontraktor itu bakal ngembaliin 50% dari uang kita". Anginpun seakan berhenti berhembus, detak nadi seperti semakin cepat, air mata mengalir dari mata randi ketika ia berkata "gua udah buat lo susah sob, sorry".
Tak ada kata yang mampu diucapkan oleh dani, ia hanya terdiam dan diam. Lamunanya terbang melayang. Ia tahu bahwa ia telah menggadaikan alat-alat percetakan dan juga sebuah mobil yang ia miliki. "Gua ganti hutangnya pakai apa sob?", kata dani pelan.
Randi lalu meninggalkan rumah dani, dani yang terlihat murung ketika itu tak dapat berbuat apa-apa, karena ini bukan penipuan tapi sudah resikonya. Dalam kesedihan tersebut, sang istri yang cantik tetap setia mendampingi dani.
Tapi dani tetaplah dani, seorang manusia biasa. Ia tiba-tiba meluapkan emosinya. "Kenapa ALLAH tidak mengabulkan do'a saya?!!!!!, mulai sekarang aku ga akan sholat!!! buat apa sholat!!!". Sang istri yang mendengar teriakan dani langsung mendatangi dani, "jangan ngomong gitu", kata sang istri sambil merangkul dani. Dani pun langsung terlihat menimpan emosinya, ia lalu terduduk di pelukan sang istri, "tapi kita bayar hutangnya gimana?, alat-alat percetakan sama mobil pasti ga bisa diambil", balas dani. "Sabar aja sayang, mungkin ALLAH punya rencana lain dari perjalanan kita ini", kata jawab istri dani sambil terus memeluk dani.
Ternyata memang benar apa yang dikatakan istri dani, beberapa bulan dari kejadian ini, keluarga dani terlihat lebih harmonis, canda dan tawa selalu diperlihatkan oleh mereka. Walaupun sesekali dani masih teringat kegagalannya dan ia telah kehilangan satu-satunya usaha yang ia miliki yaitu alat percetakan dan juga sebuah mobil.
Tapi ALLAH tetap Maha Adil, tiba-tiba seorang datang ke rumah dani, orang tersebut adalah orang pintar. Dani biasanya tidak ikut campur dalam masalah ini, kali ini ia turut duduk di ruang tamu bersama mertua dan juga istrinya.
Ketika orang tersebut berbicara, dani tiba-tiba seakan melihat yang tidak dilihat oleh orang lain. Ya itulah Kuasa Yang Maha Esa, mungkin dari kejadian ini, dani diberi kelebihan.
Saat ini dani sering diminta bantuan untuk mengobati orang yang sedang sakit baik medis ataupun non medis. Dani yang kini hanya memiliki sebuah sepeda motor tetap berusaha di dalam kegagalannya. Ia tetap tersenyum ketika orang lain meminta bantuannya, uang yang tidak seberapa ia terima sebagai uangkapan terima kasih. Tapi ia tetap yakin bahwa melalui jalan inilah ia akan bangkit kembali...Seorang manusia akan diangkat lebih tinggi derajatnya melalui ujian yang diberikan oleh ALLAH SWT apabila orang tersebut dengan iklas menjalaninya.
Sampai saat ini hutang tersebut belum terlunaskan, tapi ada kejadian aneh dalam kisah ini. Seakan terasa lebih nikmat hidup dalam posisi ini. "Orang yang kaya pun masih bingung dan meminta bantuan saya, berarti saya lebih baik dari mereka", kata dani kepada istrinya sambil tersenyum kecil. Mendengar perkataan tersebut, istri dani langsung mengecup kening dani dengan mesranya.
Thanks:
Alif Setiawan